Saturday, April 29, 2017

It's Not Just A Dream (2)


Sumber: slideshare.net

Bismillaah

It’s not just a dream adalah sebuah ungkapan optimisme terhadap sebuah cita-cita yang ingin diraih. Cita-cita untuk memajukan bangsa ini melalui buku. Cita-cita akan tibanya masa, saat anak-anak dari semua lapisan masyarakat dapat duduk bersama menikmati dunia, yang sangat kaya dan menakjubkan, melalui buku-buku yang menggugah jiwa (Hernowo, penulis “Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza”).

Masih tentang buku “Membaca dan Menulis Seasyik Bermain”, tips berikutnya untuk menumbuhkembangkan minat membaca dan menulis pada anak-anak kita adalah
(maaf, saya hanya menuliskan poin-poinnya saja, semoga bermanfaat^_^)

I.               Tunjukkan arti penting buku
1.       Gali hobi dan minat anak
2.       Kado istimewa: buku dan teman-temannya
3.       Buku: oleh-oleh bepergian
4.       Ajari anak menabung untuk beli buku
5.       Buku sebagai bekal perjalanan
II.             Anak sebenarnya hanya perlu contoh
6.       Mulai dari diri sendiri
7.       Mulai dari rumah, mulai dari sekarang
8.       Tunjukkan minat pada buku secara atraktif
9.       Baca buku di depan anak
10.   Membaca bersama anak dengan riang gembira
III.           Mengefektifkan dongeng
11.   Ajak anak bercerita
12.   Rutin bercerita
13.   “Menggantung: cerita
14.   Merekam celoteh anak
IV.           Fasilitasi sesuai kemampuan
15.   Tak ada rotan, akar pun jadi: kertas daur ulang
16.   Sediakan diari dan notes sesuai pilihan anak
17.   Perlukah bimbingan khusus tulis-menulis?
V.             Pancing kreativitas anak
18.   Bikin mading unik di rumah
19.   Bikin buku sendiri
20.   Jangan selalu menjawab pertanyaan anak
21.   Pancing terus analisisnya
22.   Rangsang keingintahuannya
23.   Beri ruang untuk kebebasan berekspresi
VI.           Keterbukaan dalam keluarga
24.   Gunakan rumus “5W&H”
25.   Imunisasi, bukan sterilisasi
26.   Buka ruang dialog seluas-luasnya
27.   Keberanian berpendapat: biarkan anak-anak mengkritik kita
28.   Ajari anak-anak meminta izin
29.   Melatih tanggung jawab
30.   Sosialisasikan peraturan dengan argumentatif persuasif
31.   Tanamkan bahwa dalam hidup banyak pilihan
32.   Tanamkan kemandirian
33.   Pupuk rasa percaya diri anak
VII.         Beri apresiasi
34.   Dengarkan celotehnya, sekonyol apa pun
35.   Biarkan tulisan apa adanya, biarkan mengalir
36.   Tahan emosi
37.   Jangan pelit pujian
38.   Beri penghargaan dalam porsi yang tepat
39.   Jangan pernah meremehkan anak
40.   Perlakukan semua anak dengan istimewa
VIII.       Orientasi proses, bukan hasil
41.   Target anak, bukan target orang tua
42.   Biarkan anak berkembang sesuai keinginannya
43.   Semangati anak untuk berkompetisi sehat tanpa paksaan
44.   Coba kirimkan karya anak ke media
45.   “Berani Kalah”
46.   Siapkan hadiah eksklusif
IX.           Jadilah motivator
47.   Hindari kekerasan terhadap anak
48.   Hindari eksploitasi dalam menumbuhkembangkan potensi anak
49.   Biarkan anak-anak “mengidolakan” kita
50.   Mengoptimalkan peran ayah
51.   Yakini semua anak cerdas
52.   Yakini semua anak mampu
53.   Membaca: dasar menulis
X.             Televisi: sikapi secara cerdas
54.   Pengamat telivisi, bukan sekadar penikmat
55.   Kritis terhadap film kartun
56.   Cari pengganti
XI.           Sinkronisasi rumah, sekolah, dan lingkungan
57.   Siapa kita = siapa teman kita
58.   Ajak anak membangun lingkungan
59.   Sinkronisasi pola pendidikan di sekolah dan di rumah

60.   Mari kita mulai, tunggu apa lagi

1 comment:

Wiwid Nurwidayati said...

Wah bukunya berisi banget ini
Jadi pengin..